psikologi inustri dan organisasi * gaya kepemimpinan*


Psikologi Industri dan 

Organisasi

Gaya Kepemimpinan

Dr. Arif Zulkifli, ST. MM.

Gaya Kepemimpinan Fiedler

       Model kontigensi keefektifan kepemimpinan dikembangkan Fred E. Fiedler (Fiedler, 1967). Model ini mendalilkan bahwa prestasi kelompok tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dengan kadar
menguntungkan tidaknya situasi.

Gaya kepemimpinan menurut 

Fiedler dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Orientasi Pada Tugas
Pemimpin yang berorientasi pada tugas memperoleh kepuasan dari terlaksananya tugas-tugas (Koontz, et al., 1986). Pemimpin memotivasi dengan memenuhi kebutuhan psikologis seperti rasa percaya diri dan status yang dicapai melalui penyelesaian tugas-tugas, tidak melalui hubungan dengan bawahan .Ini tidak berarti pemimpin tidak bersahabat dan ramah terhadap bawahan, tetapi jika penyelesaian tugas terancam maka hubungan interpersonal yang baik tidak lagi menjadi hal yang penting (lvancevich, et al., 1977).

1.   2.   Orientasi Pada Hubungan Antar Pribadi
Pemimpin memotivasi dengan cara memenuhi kebutuhan sosial dan
mengupayakan pencapaian hubungan antar pribadi yang baik dan pencapaian
kedudukan pribadi yang menonjol (Koontz, et al., 1986). Jika pemimpin dapat
mencapai tujuan diatas maka seorang pemimpin dapat mencapai tujuan
sekundernya seperti status dan rasa percaya diri (Ivancevich, et al., 1977). 

Gaya Kepemimpinan

        A..Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan (task-oriented or job-style)
    BKepemimpinan yang berorientasi pada pegawai atau orang-orang (employee-oriented style)

GAYA KEPEMIMPINAN
  •        Gaya kepemimpinan adalah cara yang disenangi dan digunakan pemimpin dalam mempengaruhi orang lain
  •        Perkiraan kasar dari bermacam-macam gaya dari teori perilaku pemimpin dapat digabungkan dalam gambar berikut:

Berpusat pada Boss                                                                       Berpusat pada Karyawan
  1. direktif                                                                                       1. suportif
  2. otokratitik                                                                                  2. domokratik
  3. terpusat pada pekerjaan                                                             3.terpsat pada pegawai
  4. struktur pakarsa                                                                         4. pertimbangan / hubungan
  5. perilaku tugas                                                                            5. perilaku hubungan
  6. direltif                                                                                        6. partisipatif

3 faktor menjadi pemimpin yang 
efektif
1. Hubungan pemimpin-anggota yang mengacu pada kadar keyakinan, kepercayaan, rasa hormat para pengikut terhadap pemimpin yang bersangkutan. Variabel ini mencerminkan penerimaan pemimpin.
2. Struktur tugas, dimana dimensi ini mencakup komponen berikut:
• Kejelasan tujuan
• pemecahan masalah
• pembuktian keputusan
• Keterincian keputusan

3. Kekuasaan posisi, yaitu faktor situasi yang dirancang untuk menentukan berapa banyak kekuasaan yang dimiliki seseorang yang melakukan suatu pekerjaan tertentu. 

FUNGSI KEPEMIMPINAN

DALAM PENCAPAIAN TUJUAN

Kepemimpinan  dalam  organisasi terdapat dua kepentingan yang orientasinya sama secara mendasar:
  • 1.      Kepentingan  Tujuan Organisasi
  • 2.      Kepentingan  Tujuan Orang didalam organisasi

KEPEMIMPINAN  & MANAJEMEN


  •  Definisi Kepemimpinan          

            Kepemimpinan adalah subyek yang paling penting untuk manager, karena peran kritis yang dimainkan oleh pemimpin adalah efektifitas kelompok dalam organisasi. Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan aktifitas yang berkaitan dengan tugas, seperti; Menegakan disiplin, Melaksanakan tugas dengan benar, Mengarahkan kelompok dan Memberikan motivasi

  • Definisi Manajemen

            Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
    Seorang pemimpin biasanya seorang  manager, dan seorang manager bekum tentu seorang pemimpin
 PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANAJER

PEMIMPIN

v  Pokok pekerjaan mempengaruhi orang
v  Perencanaan berdasarkan visi
v  Daya pengaruh pada personal power
v  Bawahan mengolah sendiri
v  Pengarahan dan pengendalian menggunakan inspirasi
v  Berurusan dengan inovasi / perubahan
v  Berusaha melakukan peningkatan/pengembangan
v  Berorientasi pada manusianya
v  Berkaitan dengan tugas jk.panjang dan strategis
v  What and why ?
v  Membangun komitmen
v  Mengurusi perubahan
v  Menetapkan arah tujuan
v  Melakukan persamaan pandangan dr orang lain.

MANAJER
v  Pokok pekerjaan mengola sumber daya
v  Perencanaan berdasar usaha
v  Daya pengaruh mengandalkan position power
v  Bawahan dikendalikan
v  Pengarahan dan pengendalian menggunakan standar
v  Berurusan dengan ketatalaksanaan/ketertiban
v  Menjaga/meningkatkan yang ada dengan baik
v  Berorientasi pada sistem/peraturan
v  Berkaitan dengan tugas jk.pendek dan operasional
v  Bagaimana ?
v  Menegakan aturan
v  Mengurusi kompleksitas
v  Menyusun anggaran
v  Mengembangkan kapasitas untuk merealisasikan rencana

HAL-HAL YANG HARUS DIMILIKI SEORANG 

PEMIMPIN
v  MEMOTIVASI DIRI
v  KEMAMPUAN BERBICARA DIMUKA UMUM
v  PEMAHAMAN TEKNIK/ALAT KENDALI MUTU
v  KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DENGAN SYSTEM
v  TRANSFER PENGETAHUAN KEPADA BAWAHAN
v  MEMOTIVASI BAWAHAN
v  MENGENALI KARAKTERISTIK BAWAHAN
v  KEINGINAN MENGETAHUI PERKEMBANGAN
v  KEINGINAN MELAKUKAN PERUBAHAN/PERBAIKAN
v  SIKAP MENTAL
v  CITRA DIRI

KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

v  MAMPU MEMUTUSKAN/MEMECAHKAN MASALAH
v  MAMPU MERENCANAKAN/MENETAPKAN PRIORITAS
v  MAMPU MEMOTIVASI
v  MAMPU BERKOMUNIKASI
v  MAMPU MELAKUKAN PRESENTASI/PIDATO
v  MAMPU MENGAJAR/MENTRANSFER PENGETAHUAN
v  MAMPU MENANGANI KOMFLIK
v  MAMPU MEMBIMBING
  
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG EFEKTIFBERDASAR KAN TEORI SIFAT
v  PENGETAHUAN LUAS
v  SEHAT JASMANI DAN ROHANI
v  ENERGIK
v  KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI
v  KEMAMPUAN ANALISA YANG TINGGI
v  MEMILIKI ANTUSIASME YANG TINGGI
v  OBYEKTIVITAS MEMPERLAKUKAN BAWAHAN
v  PERSEASIF DAN EDUKATIF
v  KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
v  KEMAMPUAN MENYATAKAN PENDAPAT
v  TIDAK CEPAT PUTUS ASA
v  BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN
v  MEMILIKI RASA PERCAYA DIRI
v  LAYAK MENJADI TAULADAN
v  MAMPU BERPERAN SEBAGAI ATASAN, GURU,
      BAPAK DAN PENASEHAT BAGI BAWAHANNYA.

MODEL  ATAU GAYA KEPEMIMPINAN

OTORITER
Adalah gaya pemimpin yang “otokritik” artinya sangat memaksakan dan mendesak kekuasaannya kepada bawahan.

LAISSEZ FAIRE
     Adalah pemimpin yang memberikan kebebasan kepada bawahan.

DEMOKRATIS
Adalah pemimpin pepmimpin yang bersikap tengah antara memaksakan kehendak dan memberi kelonggaran kepada bawahan

SITUASIONAL
Adalah pemimpin yang bersikap lebih melihat pada situasinya. Kapan harus bersikap memaksa dan kapan harus moderat, serta pada situasi apa pemimpin harus memberi kebebasan kepada bawahan

CIRI-CIRI  GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER
v  Tanpa musyawarah
v  Tidak mau menerima saran dari bawahan
v  Mementingkan diri sendiri dan kelompok
v  Selalu memerintah
v  Memberikan tugas mendadak
v  Cenderung menyukai bawahan “ABS”
v  Memaksakan kehendak
v  Setiap keputusan tidak dapat dibantah
v  Kekuasaan mutlak ada pada pimpinan
v  Hubungan dengan bawahan kurang harmonis
v  Tanpa kenal ampun atas kesalahan bawahan
v  Kurang percaya pada anak buah
v  Kurang memberi dorongan semangat kerja bawahan
v  Kurang mawas diri
v  Selalu tertutup
v  Suka mengancam
v  Kurang menghiraukan usulan bawahan
v  Ada rasa bangga bila bawahannya takut
v  Tidak suka bawahannya maju dan berkembang
v  Kurang adanya rasa kekeluargaan
v  Senang sanjungan

CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
LAISSEZ FAIRE
v  Pemimpin bersikap pasif
v  Semua target diberikan kepada bawahan
v  Tidak tegas
v  Kurang memperhatikan kekurangan dan kelebihan bawahan
v  Percaya kepada bawahan
v  Pelaksanaan pekerjaan tidak terkendali
v  Mudah dibohongi bawahan
v  Pemimpin kurang kreatif
v  Kurang mawas diri
v  Perencanaan dan tujuan kurang jelas
v  Bawahan merasa sebagai orang yang berkuasa
v  Kurang memberikan dorongan pada bawahan
v  Rasa tanggungjawab kurang
v  Kurang berwibawa
v  Menjungjung tinggi hak asasi
v  Menghargai pendapat bawahan
v  Kurang bermusyawarah

CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
v  Pendapat terfokus pada hasil musyawarah
v  Tenggang rasa
v  Memberi kesempatan mengembangkan karir bawahan
v  Selalu menerima kritik dari bawahan
v  Menciptakan suasana kekeluargaan
v  Mengetahui kekurangan dan kelebihan bawahan
v  Komunikatif dengan bawahan
v  Partisipatif dengan bawahan
v  Tanggap terhadap situasi
v  Tidak mementingkan diri sendiri
v  Selalu mawas diri
v  Senang kepada bawahan yang kreatif dan inovatif
v  Mau menerima usulan atau pendapat bawahan
v  Lapang dada dan terbuka
v  Mendorong bawahan untuk mencapai hasil baik
v  Tidak sombong
v  Menghargai pendapat bawahan
v  Mau membimbing bawahan
v  Tidak mudah putus asa
v  Percaya pada bawahan
v  Tidak ada jarak dengan bawahan
v  Adil dan bijaksana
v  Suka bermusyawarah
v  Mau mendelegasikan tugas kepada bawahan selalu mendahulukan hal-hal yang lebih penting


Ciri Gaya  laissez faire / Liberal
v  Pimpinan melimpahkan sepenuhnya kepada bawahan
v  Keputusan dan kebijakan lebih banyak diserahkan kepada bawahan
v  Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahan
v  Hampir tidak ada pengawasan
v  Pemrakarsa selalu datang dari bawahan
v  Hampir tidak ada pengarahan  dari pimpinan
v  Kepentingan pribadi lebih dominan daripada kepentingan kelompok
Tanggung jawab dipikul oleh orang perorang

3. Gaya Kepemimpinan 3 dimensi Reddin

Gaya kepemimpinan yang efektif:
v  Eksekutif. Gaya ini banyak memberikan perhatian pada tugas-tugas pekerjaan dan hubungan kerja.
v  Pencinta pengembangan / developer. Gaya ini memberikan perhatian yang maksimum terhadap hubungan kerja, perhatian yang minimum terhadap tugas-tugas pekerjaan.
v  Otoritas yang baik hati/benevolent autocrat. Gaya ini memberikan perhatian yang maksimum terhadap tugas, dan perhatian yang minimum terhadap hubungan kerja.
v  Birokrat. Gaya ini memberikan perhatian yang minimum baik terhadap tugas dan hubungan kerja.

 Gaya kepemimpinan yang tidak efektif:

v  Pecinta kompromi/ Compromiser. Gaya ini memberikan perhatian yang besar terhadap tugas dan hubungan kerja dalam situasi yang menekankan kompromi.
v  Missionari / socialite. Gaya ini menekankan secara maksimum terhadap orang-orang dan hubungan kerja, tetapi memberikan perhatian minimum terhadap tugas dengan perilaku yang tidak sesuai.
v  Otokrat. Gaya ini memberikan perhatian yang maksimum terhadap tugas dan minimum terhadap hubungan kerja dengan suatu perilaku yang tidak sesuai.
v  Lari dari tugas / desester. Gaya ini sama sekali tidak memberikan perhatian terhadap tugas maupun terhadap hubungan kerja. Manajer yang menggunakan  gaya ini mennjukkan sikap pasif tidak mau ikut campur tangan.

Empat Sistem Manajemen dari Likert
Sistem 1. Exploitive – authoritative.
»      Manajer dalam system ini sangat otokratis
»      Mempunyai sedikit kepercayaan terhadap bawahan
»      Suka mengeksploitasi bawahan, dan bersikap paternalistik.
»      Cara memotivasi bawahan dengan memberikan ketakutan dan hukuman-hukuman, diselingi penghargaan.
»      Komunikasi dari atas ke bawah dan pengambilan keputusan di tingkat atas

Sistem 2, Benevalent authoritative / otokratis yang baik hati.

v  Pemimpinnya mempunyai kepercayaan yang terselubung, percaya pada bawahan
v  Mau memotivasi dengan hadiah-hadiah dan ketakutan dan hukuman
v  Ada komunikasi dari bawah ke atas
v  Mendengarkan ide dan pendapat dari bawahan
v  Memperbolehkan adanya pendelegasian wewenang dalam proses pengambilan keputusan.
v  Bawahan kurang bebas dalam membicarakan menjalankan tugasnya dengan atasannya.

Sistem 2, Benevalent authoritative / otokratis yang baik hati.

v  Pemimpinnya mempunyai kepercayaan yang terselubung, percaya pada bawahan
v  Mau memotivasi dengan hadiah-hadiah dan ketakutan dan hukuman
v  Ada komunikasi dari bawah ke atas
v  Mendengarkan ide dan pendapat dari bawahan
v  Memperbolehkan adanya pendelegasian wewenang dalam proses pengambilan keputusan.
v  Bawahan kurang bebas dalam membicarakan menjalankan tugasnya dengan atasannya.

Sistem 4, Kelompok Berpartisipatif / partisipative group

v  Manajer mempunyai kepercayaan yang sempuna terhadap bawahan
v  Memperhatikan pendapat, ide  dari bawahan
v  Memberikan penghargaan yang bersift ekonomis, dengan berdasarkan partisipasi kelompok dan keterlibatannya pada setiap urusan terutama dalam penentuan tujuan bersama dan penilaian kemajuan pencapaian tujuan tersebut.
v  Pemimpin mendorong bawahan untuk bertanggung jawab membuat keputusan, dan juga melaksanakan keputusan tersebut dengan penuh tanggung jawab
v  Bawahan mempunyai kebebasan mutlak untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugasnya bersama atasannya.
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
(Hersey dan Blanchard)

 Kepemimpinan situasional didasarkan atas saling berhubungannya:

v  Jumlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan,
v  Jumlah dukungan sosioemosional yang diberikan oleh pimpinan,
v  Tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut/ bawahan yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas, fungsi atau tujuan tertentu.

Komentar